Hidup itu bersifat baru
dilengkapi pancaindra
sebagai barang pinjaman
bila diminta pemiliknya kembali
menjadi tanah dan membusuk
hancur dan bersifat najis
karena sifatnya itu
Pancaindra tak dapat dipakai sebagai pedoman
Budi, pikiran, angan-angan, kesadaran
satu wujud dengan akal
bisa menjadi gila, sedih, bingung
lupa tidur dan sering tak jujur
ajak dengki terhadap sesama
‘tuk kebahagiaan sendiri
timbulkan jahat dan sombong
ke lembah nista nodai nama dan citra
Manusia yang hakiki
adalah wujud hak, kemandirian dan kodrat
berdiri dengan sendirinya
sukma menjelma sebagai hamba
hamba menjelma pada sukma
napas sirna menuju ketiadaan
badan kembali sebagai tanah
Adanya kehidupan itu karena pribadi
ditetapkan oleh pribadi
ditetapkan oleh kehendak nyata
hidup tanpa sukma
tiada merasakan sakit atau lelah
suka duka pun musnah
berdiri sendiri menurut karsanya
hidup sesuai kehendaknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar